Pemilik Inter Miami Bercerita Tentang Perjuangan Panjang Merekrut Lionel Messi
Matahari88 Sport – Pemilik Inter Miami, Jorge Mas, mengatakan bahwa negosiasi transfer Lionel Messi berlangsung selama tiga tahun.
Bulan lalu, Lionel Messi mengumumkan dirinya akan bergabung dengan Inter Miami secara gratis setelah menghabiskan dua musim bersama Paris Saint-Germain.
“Pada 2019, saat Messi masih di Barcelona, kami dari klub mulai memikirkan strategi bagaimana membawa dia ke sini,” kata Mas kepada El Pais.
“Butuh tiga tahun, satu setengah tahun kami habiskan secara intens. Kami berbicara banyak dengan ayah dan agen Lionel Messi. David Beckham juga berbicara langsung dengan Messi, tentu soal sepak bola.”
Baca Juga : Pernah Menolak, Steven Gerrard Kini Duduk di Kursi Pelatih Al Ettifaq
Sepakat pada Mei 2023
Perjuangan tak kenal lelah Jorge Mas dan jajaran Inter Miami akhirnya berbuah manis. Terlebih ketika Al-Hilal ikut mengajukan penawaran.
“Saya kira akhir Mei semuanya tuntas. Saya tidak mau dia merasa ditekan. Kami sudah bicara di Barcelona, Miami, Rosario, Doha, saya menghabiskan waktu di Qatar, menonton Argentina,” kata Mas lagi.
“Kontrak Apple juga sangat menentukan negosiasi tersebut.”
Baca Juga : Liga Inggris: Mauricio Pochettino Akui Tak Butuh Banyak Pertimbangan untuk Terima Tawaran Melatih Chelsea
Ada Apa dengan Apple?
Diketahui, partner broadcast MLS, yakni Apple, berencana untuk membuatkan dokumentasi empat babak di AppleTV+ mengenai perjuangan Lionel Messi pada Piala Dunia.
Pada serial dokumentasi tersebut, diceritakan kisah Messi sejak Piala Dunia 2006 hingga akhirnya berhasil meraih juara pada 2022.
Sebagian gaji Messi yang berkisar antara 50-60 juta pounds per tahun ditanggung oleh Apple, perusahaan raksasa yang bergerak di bidang digital.
Komentar Laporta
Sementara itu, presiden Barcelona, Joan Laporta, mengaku memang ingin Messi kembali ke Camp Nou. Namun, ia diberitahu bahwa untuk saat ini La Pulga tidak ingin merasakan tekanan berlebih.
“Saya memahami keinginan Messi. Jorge Messi bilang kepada saya masa-masanya di Paris tidaklah mudah, ia mendapatkan tekanan, dan tidak ingin mendapatkannya lagi.”
Sumber: El Pais
